RSS

Asal Mula Tulisan Alay


Sebenernya bingung, buat mulai dari mana, apa dari atas kebawah, atau dari depan kesamping. Jadi, mungkin yang perlu dipikirin ini : Apa itu Alay? Dari segala penjuru arah mata angin sih bilangnya beda-beda, gak tau deh yang mana bener. Ada yang bilang :
"  Alay berasal dari dua suku kata, yaitu A dan Lay, A berarti Anak, dan Lay artinya Layangan. Jadi, arti Alay adalah Anak Layangan "
 Ngerti? Jelas engga, entah kenapa salah satu mata angin itu bilang "Anak Layangan". Apakah mata angin sudah bosen liat layangan? *sudahlah*. Kalau dipikir-pikir, kepanjangan yang ini kurang sreg kriuk sama ciri-ciri anak Alay yang beredar dipasaran. Bagaimana dengan mata angin lain? 


Bilangnya sih begini : 
" Alay adalah sebuah partikel-partikel rambut yang mengumpul didepan, menutupi salah satu partikel bola mata. "
Kalau yang ini sih jujur, emang nyindir, tapi entah kenapa banyak yang bilang yang begini Alay, emang sih keliatannya gak rapi atau gimana, tapi ini Style kan? *huuiihh, bahasanya*. Angin lainnya ada yang bilang begini juga :
Alay adalah sebuah kata yang tidak diakui keberadaannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan kepanjangan Anak Lebay, dan menjadi sebuah hal yang dapat melekat dihati anak muda, dan bisa menular kesiapa-saja, dengan penulisan simbol-sombol yang digabung.
Entah, yang diatas ini yang paling pas atau engga, tapi selama penelitian ilmu psikiologolis eh... psikolosig aduh... psi-ko-lo-gis... nahh... psilokogis aduh, pokoknya gitu, katanya kalau Alay itu tulisannya karakter gak ada batasannya, kayak : S1XT3!N|_1e5EN@ *sumpah, perlu 4 menit buat bikin beginian*, atau C0|\|&(AND)D@ *ngerti gak? *. Dua contoh itu aja sudah bikin pusing kepala.

Tapi banyak yang mencela Alayisasi di Negara ini. Meski jujur, saya salut sama mereka karena bisa meluangkan waktunya sebanyak 4 menit buat bikin beginian.

Tapi fenomena ini gak dianggap remeh sama website ilmu pengetahuan Wikipedia. Wikipedia sudah buat halaman untuk mengartikan Alay, bisa dilihat disini. Berbanggalah untuk Alay sejati, karena orang normal saja belum pernah masuk Wikipedia.

Oke, sekarang, apa sih ciri-cirinya? *ih, sok imut bener pake "sih"* Nah, ciri-cirinya seperti yang tadi, yaitu gabung tulisan aksara, dengan nomor (nomor menggantikan huruf umumnya), atau dengan simbol. Namun, apakah orang Romawi Kuno disebut Alay? Dia menggantikan angka dengan huruf *skip please*. Ada pula yang menyebutkan kalau Alay juga diartikan orang-orang yang Hiperaktif untuk mencari sensasi. Salah? Kagak ! Tapi perilaku ini gak bisa dibilang bener juga, soalnya setiap tempat ada tata kramanya.

Banyak yang bilang Alay "pasti" orang kampung. Kalau untuk masalah ini jujur, saya gak sangat terlalu amat setuju, kenapa? karena kamu berasal dari kampungmu masing-masing pak, mas, bu, mbak, tante, kakek, nenek, paman...

Nah, kenapa mereka sanggup menulis karakter dengan "unik" inilah yang mau saya tulis. Coba lihat sejenak ini apa :



Ya, ini adalah panel ketik atau keypad dari handphone, atau dengan nama samaran HP atau yang lebih samaran |-|P. Apa hubungannya dengan tulisan Alay? Nah, pernahkah anda melihat orang yang ada anggap Alay menulis dengan tangan menggunakan tulisan yang I3EG1N1 ? Kalau ada, artinya teori ini salah, kalau benar, sialkan lanjutin tulisan ini. *mulai serius*

Jika anda mengetik : SIXTEINLIESENA menggunakan keypad sejenis diatas mungkin akan tidak jelas teori ini, tapi kalau misalnya mengetik : GOOGLE, dan harus dengan tempo singkat, dengan hanya menghandalkan keypad? Ya, akan ada jeda sepersekian hari detik untuk menulis huruf "O" kedua setelah "O" pertama. Bagaimana anak Alay mengakali hal ini? Ya, menggunakan angka, "O" bisa diganti menggunakan "0" atau "Nol" dalam keypad. Jadi, mudah saja bagi mereka dengan memijit tombol "4" lalu "6" tiga kali dan seterusnya, dengan angka "nol" sebagai pengganti "O" kedua.

Sebenernya sih, Indonesia sudah dipecah belah sama pihak tak bertanggung jawab. Kita masih mudah untuk "berfikiran sempit" dalam hal yang baru. Bukan hal yang salah memang untuk membedakan hal yang baik dan bukan, tapi tak ada salahnya untuk memperbaiki perbedaan dan kesalahan satu sama lain. Saya juga kecewa sama orang-orang terkenal, yang kadang malah memperparah dengan memanas-manaskan perbedaan. Indonesia hidup dengan multi-ras, multi-agama, multi-medios de comunicación *ngaconya balik lagi*, janganlah kita mengejek atau salah menyalahkan, misal, buat anda yang sering mengejek"anak Alay lu !", pernahkah anda menyingkat tulisan seperti begini : sama2, ya2, ha3x? Kalau pernah, artinya anda anak Alay kan? Karena anda mengkombinasikan tulisan agar singkat kan?, maka dari itu, jangan pernah ejek anak Alay lagi, dan untuk anak Alay juga ! jangan pernah ngejek "anak Normal lu !" *emang ada ejekan begitu?*

Ya sudahlah, pokoknya, ditengah perbedaan yang kalian rasa ini bener-bener beda, pasti ada persamaan, karena kita Satu Bangsa, Satu Bahasa, Satu Budaya, Satu Nusa, dan Satu Untuk Semua *eh*. Kalau kalian merasa masih Muda sebagai Penerus Bangsa, Hargai Perbedaan Indonesia :)


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Amelia Pratiwi. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates